KUNCI GITAR SISIR TANAH PIDATO RETAK
Am F C G Am F
Pidato-pidato presiden retak
tertusuk-tusuk dusta
C G Am F C G
Teriak-teriak, tertambat sunyi
letih mengurat
Am F C G Am F Am
Sengsara rakyat terlalu lapar
dideras arus air mata
Am F C G Am F
Pidato-pidato presiden retak
tertusuk-tusuk dusta
C G Am F C G
Teriak-teriak, tertambat sunyi
letih mengurat
Am F C G Am F Am
Sengsara rakyat terlalu lapar
dideras arus air mata
Telepon genggam diaktifkan,
doa diaktifkan
Am F C G
Harapan diaktifkan, janji
palsu diaktifkan
Am F C G
Hei! ada ranjang masih
goyang, alat kelamin dinonaktifkan
Am F C G
Puisi dicetak rapi, mahasiwa
mogok makan
Am F C G
Langit kota wangi polusi,
kere merapatkan diri
Am F C G
Nasi diaduk dengan air mata
Am F C G
Sepagi itu sarapan api
Am F C G
TUAN DAN NYONYA BELAJAR
LOGIKA SUDAH SAMPAI MANA?
Am F C G
TUAN DAN NYONYA BELAJAR
LOGIKA SUDAH SAMPAI MANA?
Am F C G
Telepon genggam diaktifkan,
doa diaktifkan
Am F C G
Harapan diaktifkan, janji
palsu diaktifkan
Am F C G
Janji palsu diaktifkan,
janji palsu diaktifkan
Am F C G
Hai, ada ranjang masih
goyang, alat kelamin dinonaktifkan
Am F C G
Puisi dicetak rapi,
mahasiswa mogok makan
Am F C G
Langit kota wangi polusi
kere merapatkan diri
-SISIR TANAH-
NB: Jika ada kesalahan lirik, silahkan koreksi di kolom komentar, saya akan memperbaikinya.
sementara hanya kurang tujuh detik lampu merah sudah tak sabar ingin ku tebas.
BalasHapusrejeki baru sepanjang jogja dan jakarta tapi kesalahan selalu relovan jika bunyi tik tok somay berselisiban dengan truk-truk pertamina.
keuangan negara tanpa kondom jangan peduli proposalnya nasib orang lebih penting kode posmu tetap sekian sekian cicilan mengambang di kepalamu menyimpan rencana untuk korup.
ingat kita ini mesin cetak jika hari mendung di tutup terpal jika hari mendung di tutup terpal.
kalau mesin photocopy saja punya istana mengapa aku celana satu bisa hilang di ambil orang padahal istanaku diam di dalam celana itu tetapi maling juga manusia.
butuh onderdil bagus untuk mempertahankan rejeki yang tegas santun tetapi tidak jujur mengapa toko sepatu malah memeriksa kesehatan.
kabel kabel di jalan silang sengketa dengan mata kawat kawat berduri lalu puisi mencair seperti kredit sehari jadi.
mcdonal memakan mulut mulut sepanjang lapar di planet ini coblos brengosnya kata spanduk di atas bengkel sepeda motor.
jangan kaget dengan akrobat hidup memang di jejali anti virus dan mini market seakan akan tak pernah ada dengklik bambu reyot yang menyangga tubuh tubuh tua di pasar bringharjo.
senyum mereka yang paling ujung cuma harga sebuah kuas seorang pelukis.
polisi tidur di jalan jalan berlubang menunggu tambalan tambalan baru menunggu lubang lubang baru kembali.
hingga saat aku melihat lelaki tua melintas pelan bersama gerobak kecil yang ringkih dan pasti remuk jika beradu dengan tawa ratusan orang di dalam club-club malam yang lebih pedas dari belasan lombok yang kau ulek wahai si mbok penjual rujak.
telepon genggam di aktifkan, doa di aktifkan, harapan di aktifkan, janji palsu di aktifkan x11. wartawan di bunuh guru di bunuh aktivis di bunuh, sesorang di bunuh, belasan orang di bunuh, puluhan orang di bunuh, ratusan orang di bunuh, ribuan orang di bunuh, puluan ribu orang di bunuh, ratusan ribu orang di bunuh, jutaan orang di bunuh. nasi di aduk dengan air mata sepagi itu sarapan api tuan dan nyonya belajar logika sudah sampai mana. tuan dan nyonya belajar logika sudah sampai mana.
pidato-pidato presiden retak, tertusuk-tusuk dusta, teriak-teriak tertambat sunyi letih mengarung urat, sengsara rakyat berdayung lapar di deras, arus air mata. x2
Pidato presiden